PENDAHULUAN
Konsepsi tentang ketuhanan
yang maha esa menurut aqidah Islam disebut dengan tauhid. Ilmunya adalah ilmu
tauhid yaitu ilmu yang membicarakan kemaha esaan Tuhan. Dalam ilmu tauhid
dibicarakan tentang sifat-sifat, nama-nama dan Perbuatan Allah atau dengan
istilah bahasa arab sifat, asma dan af'al Allah, dari himpunan ketiga unsur ini
ada didalamnya zat wajibul wujud (wajib adanya) yaitu Allah SWT artinya zat Allah SWT mempunyai sifat, asma
dan af’al dan setiap ada sifat, asma dan af’al maka pasti ada yang memilikinya
yaitu zat Allah SWT.[1]
Mengenai kemaha esaan Allah SWT ini telah digambarkan dalam sebuah Surah Al
Ikhlas ayat 1 yang berbunyi “Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa.” Begitu
pentingnya konsepsi ini, sehingga dianut oleh Pancasila yang oleh Soekarno
disebut sebagai Philosofische grondslag.
Yaitu sebagai fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya yang diatasnya
akan didirikan bangunan negara Indonesia. Soekarno juga menyebutnya dengan
istilah Weltanschauung atau pandangan
hidup. Pancasila adalah lima dasar atau lima asas.[2]