Selasa, 06 Januari 2015

TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN

BAB I
PENDAHULUAN

Konsepsi tentang ketuhanan yang maha esa menurut aqidah Islam disebut dengan tauhid. Ilmunya adalah ilmu tauhid yaitu ilmu yang membicarakan kemaha esaan Tuhan. Dalam ilmu tauhid dibicarakan tentang sifat-sifat, nama-nama dan Perbuatan Allah atau dengan istilah bahasa arab sifat, asma dan af'al Allah, dari himpunan ketiga unsur ini ada didalamnya zat wajibul wujud (wajib adanya) yaitu Allah SWT  artinya zat Allah SWT mempunyai sifat, asma dan af’al dan setiap ada sifat, asma dan af’al maka pasti ada yang memilikinya yaitu zat Allah SWT.[1] Mengenai kemaha esaan Allah SWT ini telah digambarkan dalam sebuah Surah Al Ikhlas ayat 1 yang berbunyi “Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa.” Begitu pentingnya konsepsi ini, sehingga dianut oleh Pancasila yang oleh Soekarno disebut sebagai Philosofische grondslag. Yaitu sebagai fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya yang diatasnya akan didirikan bangunan negara Indonesia. Soekarno juga menyebutnya dengan istilah Weltanschauung atau pandangan hidup. Pancasila adalah lima dasar atau lima asas.[2]